Kamis, Januari 29, 2009

Mengubah Prospek Menjadi Pelanggan

Oleh : John Y. Rusly -- www.bukudiary.com

Krisis kembali mengadang. Kue pasar mengecil, biaya operasi perusahaan membengkak. Semua hal ini menekan profit margin perusahaan. Banyak perusahaan berjuang, sekedar untuk bertahan hidup. PHK terjadi dimana-mana. Apa yang bisa kita lakukan?

Sebagai business owner, tugas Anda hanya satu; membawa perusahaan Anda selamat dari badai krisis ini!

Pelanggan yang ada sekarang mungkin telah mengurangi jumlah pembeliannya atau bahkan telah berhenti membeli. Kita harus mencari prospek baru dan merubahnya menjadi pelanggan.

Ada beberapa taktik yang dapat Anda gunakan untuk men-convert prospek menjadi pelanggan. Salah satu senjata lama, adalah fokus pada pelanggan yang mau membeli, yang meminta Anda menghubunginya kembali.

Pada saat Anda melakukan wawancara penjualan, baik secara temu muka atau melalui telepon, sering sekali prospek/pelanggan meminta Anda menghubungi mereka kembali. Alasannya mungkin mereka belum siap saat ini, stock masih ada, yang berwewenang tidak ditempat, dana belum ada, perlu diskusi dengan suami/istri dan sebagainya.

Yang pasti, dengan meminta Anda menelpon kembali; prospek Anda sebenarnya BERMINAT membeli! Tetapi tidak pada saat ini!

Kenyataan pahit yang terjadi, kita lupa untuk menghubungi mereka kembali tepat waktu. Ketika kita tiba-tiba teringat, segalanya telah terlambat. Prospek tersebut telah membeli pada pesaing kita.

Kelupaan ini dapat saja terjadi pada semua staf lapangan Anda; salesman Anda, staf Admin Anda, telesales Anda. Bayangkan betapa banyaknya potensi penjualan yang menguap sia-sia.

Sebenarnya, ada tiga langkah mudah untuk mengingat prospek yang berMINAT;
1. Siapkan sebuah Buku Agenda 2009 – Standard, untuk setiap staf Anda.
2. Pada saat wawancara, di kala prospek meminta Anda untuk menghubungi mereka kembali, segera catat nama pelanggan pada tanggal dan jam yang sesuai di buku Agenda Anda.
3. Hubungi prospek/pelanggan Anda pada hari dan jam yang diminati mereka!

Hanya dengan melakukan tiga langkah sederhana ini, Anda dapat menambah banyak pelanggan baru.

Dikutip dari www.tangandiatas.com

Read More......

Rabu, Januari 28, 2009

Link bagus

Habis blogwalking, Alhamdulillah nemu link bagus buat belajar ....

http://donnykris.blogspot.com/search/label/Belajarbisnis

Read More......

Selasa, Januari 06, 2009

Refreshing (Bromo) - 29/12/08

Hari berikutnya kami berencana ke Agro Wisata - Batu Malang. Tapi setelah turun dari Bromo kemarin, badan rasanya pegel semua. Akhirnya batal deh ke Malang. Makanya hari ini kami balik lagi ke Penanjakan. Tapi kali ini berangkat lebih siang, enak lebih sepi. Bisa menikmati keindahan pemandangan dg lebih khusyuk. Tapi disana kami disambut kabut yg lumayan tebal.

Kali ini Ilham bener2 gak mau ikut. Kapok katanya....hehehe...Kami mengajak anaknya mbah Solihin, Yazid namanya, seumuran dg Ilham, kelas 5 SD.

Berikut reportasenya .....

S3020827

Lek Yazid, Mama & Ayya. Kecil2 udah dipanggil lek. Malah Ilham & Ayya harus panggil mbah....hihihi....Kasihan ya, kecil2 udah tua....

S3020829

My Princess....

S3020830

Mama & Ayya foto bareng. Gn Bromo di latar belakang tidak nampak karena kabutnya lumayan tebal.

S3020835

Mama & Ayya foto lagi. Kabut sudah agak naik/hilang sehingga Gn. Bromo mulai nampak di latar belakang.

S3020836

Mesra banget oi......

S3020839

Si centil.....

S3020841 

Puncak Penanjakan sepi banget. Cuma kami yg ada di areal pemantauan. Enak...bisa lebih enjoy menikmati pemandangan.

Read More......

Refreshing (Bromo) - 28/12/08

S3020779

Mama, Ilham & Ayya di Penanjakan

S3020788

S3020801

Kami sekeluarga foto bersama. Jarang banget lho ada pose lengkap seperti ini. Untung kami sewa pemandu, bisa sekalian jadi tukang foto...hehehe....

S3020802

Istirahat dulu ah......Ilham kecapekan naik tangga ke puncak Bromo. Badannya sedang gak fit bener, habis sakit. Makanya dia ngomel2 terus diajak naik. Dia maunya ditinggal aja di rumah mbak Solihin di Puspo. Tapi dipaksa Papanya ikut...

S3020807

Di puncak Bromo bareng istri dg latar belakang lautan pasir & pura. Ketemu sama adik2 dari TC ITS, sekalian minta tolong mereka jadi tukang foto, soalnya pemandu lagi nemenin anak2 istirahat, kecapekan naik tangga....hahaha...

S3020811

Nah, ini bareng pemandu (kiri) dan sopir jip yg kami sewa dari Wonokitri (pak Kusnadi, kanan).

Read More......

Kamis, Desember 11, 2008

Link : Studi Kasus Buka Toko Busana Muslim


Habis blogwalking, nemu artikel bagus dari bang Ryad (TDA) dan insya Allah bermanfaat : Studi Kasus : Buka Toko Busana Muslim


Salam,


Read More......

Rabu, Oktober 01, 2008

Met Lebaran

Kartu ucapan Selamat Lebaran Idul Fitri
Read More......

Senin, September 22, 2008

Sakaratul Maut Rasulullah SAW

Tak bosan-bosan rasanya membaca kisah ini...

AIRMATA RASULULLAH SAW...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril..
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi.
'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?' Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku' 'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
'Ummatii,ummatii, mmatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Dikutip dari milist TDA

Read More......