Selasa, Juli 29, 2008

Dari Lingkungan Hidupnya Anak-anak Belajar

Jika anak banyak dicela, Ia akan terbiasa menyalahkan.
Jika anak serba dimengerti, Ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak banyak dimusuhi, Ia akan terbiasa menentang.
Jika anak dihantui ketakutan, Ia akan terbiasa merasa cemas.
Jika anak banyak dikasihani, Ia akan terbiasa meratapi nasibnya.
Jika anak banyak diolok-olok, Ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak banyak diberi dorongan, Ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak dikelilingi rasa iri, Ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, Ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
Jika anak banyak dipuji, Ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak diterima oleh lingkungannya , Ia akan terbiasa menyayangi.
Jika anak banyak mendapat pengakuan dari kiri kanan, Ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya.
Jika anak diperlakukan dengan jujur , Ia akan terbiasa dengan kebenaran.
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah , Ia akan terbiasa melihat keadilan.
Jika anak mengenyam rasa aman, Ia akan terbiasa mengandalkan diri & mempercayai orang sekitarnya.
Jika anak dikerumuni keramahan , Ia akan terbiasa berpendirian.

Sungguh Indah Dunia ini


Disadur dari blognya mbak Dian

Read More......

Selasa, Juli 22, 2008

I LOVE YOU

When U Were Only 5 Yrs Old
I Said I Love U...
U Asked Me: "What Is It?"

When U Were 15 Yrs Old
I Said I Love U...
U Blushed.. U Look Down And Smile.

When U Were 20 Yrs Old
I Said I Love U...
U Put Ur Head On My Shoulder And Hold My Hand...
Afraid That I Might Disappear...

When U Were 25 Yrs Old
I Said I Love U...
U Prepare Breakfast And Serve It In Front Of Me, And Kiss My Forhead and Said: "U Better Be Quick, It's Gonna Be Late..."

When U Were 30 Yrs Old
I Said I Love U...
U Said: "If U Really Love Me, Please Come Back Early After Work…"

When U Were 40 Yrs Old
I Said I Love U...
U Were Cleaning The Dining Table And Said: "Ok Dear, But It's Time For U To Help Our Child With His/Her Revision..."

When U Were 50 Yrs Old
I Said I Love U…
U Were Knitting And U Laugh At Me...

When U Were 60 Yrs Old
I Said I Love U...
U Smile At Me…

When U Were 70 Yrs Old
I Said I Love U...
We Sitting On The Rocking Chair With Our Glasses On.
I'm Reading Your Love Letter That U Sent To Me 50 Yrs Ago.
With Our Hand Crossing Together…

When U Were 80 Yrs Old
U Said U Love Me!
I Didn't Say Anything But Cried...

That Day Must Be The Happiest Day Of My Life!
Because U Said U Love Me!!!

Please Appreciate Your Loved Ones…
Say "I Love You" To Them When U Have The Chance Now!!!

(Author Unknown)

BONUS :
Kind words can be short and easy to speak, but their echoes are truly endless.

(Mother Teressa)

For My Beloved One : Mama Rinta

Read More......

Perangkap Tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??" Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak " Ada Perangkap Tikus di rumah.....di rumah sekarang ada perangkap tikus...." Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus" Sang Ayam berkata " Tuan Tikus...., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku" Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan" Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. " Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali" Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sng ular berkata " Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku" Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.





Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.




JADI, SUATU HARI.. JIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... MAKA, PIKIRKANLAH SEKALI LAGI... JANGAN EGOIS..! !


Read More......

Senin, Juli 21, 2008

19 TIPS BERUMAH TANGGA

Berikut tips2 yang sangat baik bagi kehidupan berumah tangga:

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada TUHAN melalui orang tua/wali sigadis.

3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.

5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.!

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.

7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan

8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK
Cintailah isteri atau suami anda 100%

9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK
Yakinlah bahwa pintu rezeki / berkat akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri

11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita

12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ..

15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

16.KETIKA ADA PIL
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K:
1 Ketakwaan
2 Kasih sayang
3 Kesetiaan
4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan
6 Kejujuran
7 Kesabaran


Read More......

Rabu, Juli 16, 2008

10 Cara Menjadi Ayah yang Hebat

HORMATILAH IBU ANAK-ANAK ANDA.
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan Ayah bagi anak-anaknya adalah menghormati Ibu mereka. Kalau Anda menikah, jagalah pernikahan Anda agar tetap kuat dan penuh vitalitas.


LEWATKANLAH WAKTU BERSAMA ANAK-ANAK ANDA.
Bagaimana seorang Ayah melewatkan waktunya mengatakan apa yang penting baginya. Kalau Anda tampaknya selalu terlalu sibuk untuk anak-anak Anda, mereka akan merasa ditelantarkan, apapun yang Anda katakan.


UPAYAKANLAH HAK UNTUK DIDENGARKAN.
Terlalu sering satu-satunya saat sang Ayah bicara kepada anak-anaknya adalah ketika mereka melakukan suatu kesalahan. Mulailah bicara kepada anak-anak ketika mereka masih kecil, sehingga topik-topik sulit akan lebih mudah ditangani ketika mereka semakin besar. Luangkanlah waktu dan dengarkanlah ide-ide serta persoalan-persoalan mereka.


DISIPLINKANLAH DENGAN KASIH.
Semua anak butuh bimbingan dan pendisiplinan, bukan sebagai hukuman, melainkan untuk menetapkan batasan-batasan yang masuk akal. Ingatkanlah anak-anak Anda akan ganjaran perbuatan mereka dan berikanlah imbalan yang berarti atas perilaku yang diinginkan.


MODEL PERAN.
Para Ayah adalah model peran bagi anak-anaknya, entah mereka menyadarinya atau tidak. Seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh kasih tumbuh dengan pengetahuan bahwa ia pantas diperlakukan dengan hormat oleh anak-anak lelaki, dan apa yang harus dicarinya dalam diri seorang suami. Para Ayah dapat mengajari putera-puteranya apa yang penting dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.


JADILAH GURU.
Terlalu banyak Ayah yang menganggap bahwa mengajar adalah urusan orang lain. Namun seorang Ayah yang mengajari anak-anaknya tentang yang benar dan yang salah serta mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik akan melihat anak-anaknya mengambil pilihan yang baik.


MAKANLAH BERSAMA-SAMA KELUARGA.
Makan bersama-sama (sarapan, makan siang, atau makan malam) bisa menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat. Selain memberikan struktur pada hari yang sibuk, ini juga memberi anak-anak peluang untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan.


BACAKANLAH CERITA BAGI ANAK-ANAK ANDA.
Mulailah membacakan cerita bagi anak-anak semenjak mereka masih kecil.
Setelah mereka lebih besar, doronglah mereka untuk membaca sendiri.
Menanamkan kecintaan untuk membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak-anak Anda mengalami pertumbuhan pribadi maupun karir seumur hidup.


PERLIHATKANLAH KASIH SAYANG ANDA.
Anak-anak butuh ketenteraman yang berasal dari mengetahui bahwa mereka diinginkan, mereka diterima, dan dikasihi oleh keluarga. Orangtua, terutama para Ayah, perlu membiasakan diri merangkul anak-anaknya. Memperlihatkan kasih sayang setiap harinya adalah cara terbaik untuk memberitahu mereka bahwa Anda sayang kepada mereka.


SADARLAH BAHWA TUGAS SEBAGAI AYAH TIDAK PERNAH SELESAI.
Bahkan setelah anak-anak besar dan siap meninggalkan rumahpun, mereka akan tetap mencari hikmat serta nasihat dari Ayahnya. Entah soal meneruskan pendidikan, pekerjaan baru, atau pernikahan, para Ayah terus memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak mereka sementara mereka bertumbuh dan, mungkin, menikah dan membangun keluarga sendiri.


Read More......

Selasa, Juli 15, 2008

Must visit blog

Hari ini saya kebetulan nyasar ke sebuah blog yg .... hhhh ... tulisan-tulisannya sangat menyentuh. Moga-moga para pembaca juga bisa mendapat manfaat dari tulisan-tulisannya. Monggo mampir disini dan disini.

Salam,

Faiz



Read More......

Alergi Hidup

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati".
Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit".
"Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan : "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru.
"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.
"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru.
"Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi.
"Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Romantis. Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat keluar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini ? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya ?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala bsesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan : "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya.

My Friends, itulah manusia, makhluk yang telah diciptakan Tuhan dengan segala kesempurnaannya, namun seringkali justru mengalami kedangkalan hidup. Stress. Tertekan. Bosan hidup dan lain lain. Semua itu karena kita kurang mampu menghargai anugrah Yang Maha Kuasa. Kurang bersyukur. Maka untuk bisa merasa hidup lebih hidup, kita bisa mengikuti wasiat dari sang guru di atas. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Ucapkan terima kasih atas apapun yang kita terima dalam hidup ini. Yakinlah dalam setiap kejadian pastilah ada hikmah di dalamnya. Insya Allah kita akan mengalir terus. Kita tidak akan pernah lupa hidup dalam kekinian. Inilah kunci yang akan membuat kita selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !


Artikel asli Alergi Hidup
Read More......

Permennya Lupa Dimakan

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.
Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran ‘nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat ‘sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa ‘nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa ‘nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa ‘nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

Read More......

Minggu, Juli 13, 2008

10 Cara Mengetahui Apakah Anda Seorang Entrepreneur

Entrepreneur biasanya dikaitkan dengan sejumlah sifat. Ada buku klasik seperti Entrepreneurs in High Technology: Lessons from MIT and Beyond yang dapat menjelaskan sifat-sifat seorang entrepreneur. Ada banyak juga buku lain yang menjelaskan studi tentang hal tersebut. Ben Yoskovitz dari Startup Spark menjelaskan 10 cara agar anda dapat mengetahui bahwa anda adalah seorang entrepreneur. Hal ini tidak berarti anda harus memiliki seluruh sifat tersebut, namun setidaknya dapat menjadi pedoman bagi anda untuk memulai:


* Anda penuh dengan gairah.
* Anda selalu mencari kesempatan.
* Anda selalu berpikir: "Saya dapat melakukannya dengan lebih baik".
* Anda ingin hidup dengan pekerjaan anda.
* Anda bermimpi jauh kedepan sementara fokus pada pekerjaan masa kini.
* Anda ego-maniak.
* Anda siap berkata: "Saya tidak tau, tapi saya akan menemukan caranya."
* Anda berpikir strategis.
* Anda membangun sesuatu.
* Anda ingin kontrol.


Namun hasrat/gairah adalah hal terpenting. Jika anda memilikinya pada sesuatu yang anda bangun, lebih besar kemungkinan bagi anda untuk menikmati pekerjaan anda dan selalu mencari cara untuk sebuah perbaikan.

Klik di sini untuk sumber artikel.

Read More......

Sabtu, Juli 12, 2008

Re-thinking, re-orientasi

Minggu lalu saya pulang kampung ke Jember. Nyambangi Ayah Ibu, sekalian nengok istri+anak2 yg sedang liburan disana dan menghadiri tasyakuran aqiqah-an anak ke-2 adik saya. Berangkat hari jumat malam dg kereta api Mutiara Timur, tiba di Jember jam 3.30 WIB. Begitu keluar kereta .... wussss .... brrrr .... langsung disambut hawa yg amat dingin (maklum, karena terbiasa hidup di Surabaya yg cuacanya amat panas & gerah). Dilanjutkan dengan naik ojek, hwaduh...duingin sekali. Sampai2 saya harus berlindung di belakang punggung bapak tukang ojeknya. Habis dinginnya gak ketulungan.

Tiap kali pulang kampung, ada 1 kebiasaan "baru" yg saya lakukan, yaitu ber-diskusi dg ayah. Lho kok dibilang "baru" ? Ya, karena kebiasaan itu baru saya (atau lebih tepatnya kami, ayah & anak) lakukan sejak beberapa tahun setelah saya menikah. Lho, jadi sebelumnya gak pernah dong ? Ya, karena sebelumnya lebih banyak pembicaraan itu berlaku 1 arah saja, ayah nuturi anaknya. Itupun jarang terjadi. Mungkin disebabkan karena profesi Ayah sebagai Dokter-lah yg menyebabkan kurangnya waktu beliau bagi kami, anak-anaknya. Itu topik lain. Kali ini saya tidak akan berbicara tentang hal itu. Tapi tentang topik yang menjadi pembicaraan kami minggu lalu.

Sabtu malam itu, sekitar tengah malam, ya...jam 24.00, Ayah mendadak bangun. Beliau sejak habis isya' tertidur di kamar tengah dan saat itu terbangun dan hendak pindah ke kamar beliau. Saat itulah beliau melihat saya yg sedang termenung di depan kolam ikan di terletak di bagian tengah rumah kami. Beberapa menit kemudian saya dipanggilnya ke kamar beliau. Ternyata beliau mengajak saya berdiskusi. Ini adalah pertama kalinya saya berdiskusi dengan beliau setelah lewat tengah malam. Pilihan waktu yg gak lazim..hehehe...

Beliau resah, khawatir dan prihatin dengan saya, dengan pola hidup saya, dengan cara hidup saya. Menurutnya, saya sudah teracuni dengan pola pikir orang kota, pola pikir barat. Kedonyan katanya (kedonyan = bahasa Jawa yg berarti selalu berpikir tentang materi dan hal-hal lainnya yg bersifat duniawi). Dia melihat bahwa kengototan saya untuk berdikari (alias menjadi Full TDA) pada usia tertentu lebih bersifat duniawi. Kenapa ? Karena dengan itu waktu saya banyak tersita hanya untuk urusan pekerjaan dan bisnis (karena status saya masih amphibi, masih bekerja di perusahaan dan diluar jam kantor masih harus mengurusi usaha di bidang garmen dan IT). Waktu untuk keluarga kurang, jarang ber-silaturrahim, kebiasaan dzikir berkurang, dan beberapa kebiasaan ibadah lainnya yg sudah dibina dan ditanamkan sejak kecil berkurang atau malah ada yg tidak dijalankan lagi. Saya dimintanya untuk berpikir lagi tentang apa tujuan hidup saya.

Beliau men-ceramahi saya tentang proses lahir, hidup dan matinya manusia. Bahwa setiap manusia, saat di kandungan dia sendiri, saat mati dia sendiri, dan saat dihadapkan di pengadilan Allah di Padang Mahsyar, dia sendiri. Karena itu manusia seharusnya banyak-banyak memikirkan dan mencari sangu/bekal untuk menghadapi peristiwa pengadilan itu.

"Harta itu urusan kecil. Pekerjaan / karir / bisnis, itu urusan kecil. Bahkan anak dan istri-pun, itu urusan kecil. Wong di Padang Mahsyar nanti setiap orang cuma memikirkan dirinya sendiri saja kok. Mereka sudah gak peduli lagi dengan anaknya, istrinya, mobilnya, rumahnya. Karena itu, jangan sampai kamu sibuk mengurusi hal-hal yg kecil itu sehingga kamu lupa pada urusan yg jauh lebih besar, yaitu urusan akhirat, urusan mencari bekal untuk di pengadilan Allah. Semua yg kamu lakukan, SEMUANYA, harus selalu berpijak pada urusan besar itu. Motivasimu bukan karena istri, bukan karena anak, bukan karena siapapun, tapi hanya karena Allah. Dengan demikian, segala yang kamu lakukan akan bernilai ibadah. Apa yg kamu kerjakan adalah demi memenuhi bekal di akhirat nanti. "

Setelah diskusi itu, saya pun semakin termenung. Saya mesti mendefinisikan lagi tujuan hidup saya, merubah cara berpikir saya dan merubah orientasi hidup saya. Apakah benar bahwa semua yg saya lakukan adalah demi keluarga ? Ataukah demi ambisi pribadi saja ? Benarkah say sudah meletakkan urusan sesuai prioritas (ke-1 Tuhan, ke-2 Keluarga, ke-3 Pekerjaan / bisnis) ? Jika belum, inilah saatnya untuk BERUBAH. Mumpung belum terlambat, mumpung saya masih diberi kesempatan hidup oleh-Nya. Alhamdulillah....saya masih di sayang oleh Allah. Alhamdulillah....masih ada yg mengingatkan saya.

Bagaimana pendapat anda ?


Salam,

Faiz
Read More......

Rabu, Juli 09, 2008

5 Ways to Increase Your Profit Instantly

From a few years of experience running my own business. I found a few way that actually boost my profit instantly. Many small businesses needed to create a massive cashflow in the shortest possible time. This is a few ways that I practiced.

1. Give free gifts

Givers get. You can give away small gifts or some of your service for free to build your customer base, to get free publicity. I remember once I was selling some small gifts many years back when I first started my business. There is not much respond. I need to do something about it. I started to give away my gifts for free. In total, I just gave away 25 pieces of the gift. The result in three hours: 300 pieces was sold.

2. Direct mailer with names

Many said that direct mailer doesn't work. From my experience, I would say, it depends. First you have to put the name of that person you want to send to. If you address them as "Marketing Director", "CEO" or "House Owner", you are not going to get a good response. Do some work, find out their names, address to them directly. My response rate for direct mailers range from 10% - 20%. Direct mailers do work.

3. Add bonus

Customers love bonuses. Add lots of bonuses for your customers, they will remember you. They will be happy when they buy from you, and realized that they can have some free bonus. Preferbably the perceived value of the bonus is greater than the item they bought. It will make this technique works even better. People made a decision to buy a new car when they there is a Free $50 petrol voucher. How amazing bonuses work.

4. Urgency

If possible add in an urgency to whatever you are selling. "while stock last", "only for 3 days" works well. It makes your customer wants to take action fast. A retail shop here used this: "50% discount only for 2 days. Start on 9am" I can see people gathering in front of the shop at 8am.

5. Customer base

If you want to have a sustainable business in a easier way, build your customer base. Many business owner forgot their customer nice the customers buy from them once. You got to keep in touch with your customers. Once they buy from you once, and like your products, they will buy again from you. You got to do things to make them happy.
I always keep in touch with my customers. Sending them emails, calling them to chat, giving them gifts. Even though they may not buy from you again, they may refer their friends to you.

Visit us at http://www.millionaire-idea.com

Joe is an enlightened entrepreneurs starting their business in an out-of-the-box way. They started their training business with just $20. From their experiences, they compiled a report, "49 Compelling Headlines to increase your profit by 433%" You can get it free at http://www.millionaire-idea.com.

Article Source: http://EzineArticles.com/?expert=Lee_Joe

Disadur dari 5-Ways-to-Increase-Your-Profit-Instantly



Read More......